Apa Yang Kamu Banggakan?
Apa Yang Kamu Banggakan ?
Suatu hari saya bertemu dengan salah satu pembimbing skripsi, saya sodorkan hasil penelitian yang saya lakukan pada sebuah sekolah, beliau buka satu-persatu halaman skripsi dan beliau berhenti pada salah-satu halaman, beliau lihat sebu data pendidik yang tertera pada tabel tersebut,
......" Ini tidak bisa jadi pendidik, ilmu kependidikannya tidak ada" ucap pembimbing.
Saya hanya terdiam saja dan itulah yang saya dapati di lapangan sebagai data obyektif.
Menjadi pendidik bukan hanya sekedar mentransfer ilmu semata, tetapi lebih dari itu. Melatih, mendidik, membimbing, mengarahkan, menginspirasi dan masih banyak ilmu yang harus dimiliki serta terus mengupdate sesuatu yang terbaru dalam dunia pendidikan. Pendidikan bukan hanya berorientasi bagaimana peserta didik menguasai ilmu tetapi lebih dari itu, yaitu membentuk siswa berkarakter sehingga mempunyai kepribadian yang sempurna.
Waktu masih duduk di bangku Aliyah, saya sudah mengajar di rumah, ketika mengajar adik saya suka emosi dan tidak sabar, saya pikir saya saja bisa kenapa adik saya sulit sekali untuk paham. Mungkin pernah kita tahu atau kita sendiri yang mengalami dalam mengajar anak-anak kita. Kita terkadang emosi dan kita berharap anak kita seperti kita padahal tingkat kemampuan orang tua beda dengan tingkat kemampuan anak.
Kepintaran sesuatu yang tidak bisa diturunkan Atau diwariskan, saya teringat perkataan guru waktu sekolah di madrasah ibtidaiyah, kebetulan diantara siswanya adalah adikna" ucap guru saya.
Terkadang orang tua ingin anak serba bisa, anak dikursuskan berbagai macam keahlian tanpa memperdulikan masa kekanakan, apa yang terjadi ?...anak bukannya pinter, tetapi stres yang anak dapati. Itulah resiko jika disebuah sekolah yang mengajar bukan orang yang ahlinya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda.
إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ( البخاري)
”Apabila perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kiamat. (HR Al-Bukhari dari Abi Hurairah).
Mungkin itu yang dimaksud oleh pembimbing skripsi saya.
Kenapa harus menjadi kebanggaan?
kita sama-sama tahu Finlandia adalah salah satu negara yang mempunyai sistem pendidikan terbaik di dunia, kenapa demikian?.... tentunya banyak yang melatarbelakanginya, diantaranya sangat memperhatikan sumber daya manusianya, yaitu pendidik. Untuk menjadi pendidik di Finlandia harus memenuhi syarat diantaranya pendidik harus cerdas dan mempunyai reputasi terbaik dalam bidang Akademik, penghasilan yang diperolehpun besar dan hampir setara dengan penghasilan yang diterima dokter. Kenapa harus seketat itu? ...Tentunya untuk menghindari Jangan sampai terjadi Malapraktik di dunia pendidikan. Mungkin kalau dokter melakukan Malapraktik yang menjadi korban bisa dihitung dengan jari, tetapi jika guru melakukan Malapraktik yang menjadi korban bukan satu atau dua, melainkan ribuan yang menjadi korban.
Suatu hari ada seorang guru mengisi sebuah kelas, kebetulan guru kelasnya berhalangan hadir, pada saat mata pelajaran Al-Qur'an anak dipersilahkan untuk membaca satu persatu.
" Coba buka buku iqranya halaman yang kemarin, coba kamu baca" perintah guru. Sungguh kaget guru itu mendapati siswa yang membaca huruf beda tetapi membacanya sama semua bunyinya.
Rasa penasaran mencoba menunjuk siswa yang lain untuk membacanya, ternyata siswa yang kedua tersebut sama, mencoba untuk semua membaca, " cukup anak-anakku, hmm... ini bukan siswa-siswi yang salah, tetapi pendidiknya yang salah" ucap guru. Ini hanya segelintir kisah sederhana dan masih banyak kisah-kisah yang lebih menyedihkan di dunia pendidikan kita.
Jangan kita berharap banyak, jika pendidikan masih jauh dari sumber daya manusia unggul. Dahulu sekitar tahun 1950-1970 Indonesia adalah macannya ASIA terutama dalam dunia pendidikan, banyak negara-negara Jiran yang mengirim duta-dutanya untuk belajar ke Indonesia, tetapi setelah itu apa yang terjadi ?....kini pendidikan di Indonesia jauh tertinggal dengan mereka. Tentunya banyak penyebabnya, diantaranya yang menjadi ujung tombak pendidikan, siapa ?ya, pendidik. Terus jika terjadi seperti ini tanpa mau berubah, apa yang mau dibanggakan untuk negeri ini atau minimal untuk murid-murid yang diajar.
Apa sih yang dimaksud kebanggaan itu?
Kebanggaan akar dasar dari kata bangga yang menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti kebesaran hati, perasaan bangga, dan kepuasan hati.
Kebanggaan profesi bukan karena materi, tapi seberapa banyak bisa mengabdi. - Najwa Shihab
Dengan demikian kebanggaan adalah sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang bukan hanya hasilnya dinikmati secara pribadi, tetapi untuk semua orang menikmati dan mengikuti langkah-langkah yang dilakukannya.
Bagaimana cara agar bisa menjadi kebanggaan ?
Menjadi kebanggaan orang banyak merupakan sebuah keharusan dalam hidup ini, karena setidaknya kebanggaan menjadi motivasi dan inspirasi banyak orang. Selagi suatu mudah dilakukan banyak, maka tidak menutup kemungkinan suatu itu bisa dilakukan oleh orang lain.
Diantara cara menciptakan kebanggaan, yaitu:
Pertama, berprestasi. Merupakan sebuah kebanggaan bukan saja orang tua, orang lain tetapi juga untuk diri sendiri manakala dirinya berhasil dalam mencapai sebuah kesuksesan. Begitu juga seorang pendidik akan menjadi kebanggaan tersendiri untuk murid-muridnya manakala pendidik mampu memotivasi dan menginspirasi murid-muridnya dalam kedisiplinan, keluasan ilmunya, dan piawai dalam mengemas kegiatan pembelajaran.
Kebanggaan bukan sederet gelar yang diraih, tetapi kebanggaan adalah semangat bagaimana meraih prestasi. Menggapai prestasi itu tidak mudah, banyak halang-rintang yang menghadang, tetapi semua itu dapat dihalau oleh sebuah keyakinan yang kuat untuk menuju prestasi.
Prestasi bukan milik orang pintar, tetapi itu kepunyaan orang-orang yang mau berusaha dengan penuh optimisme. Semua orang bisa menggapainya, jika dia mau.
Kedua, berkarya. Karya adalah bukti sejarah yang tidak bisa di nafikan dalam hidup ini. Banyak karya-karya anak bangsa yang kemashurannya terkenal keseluruh dunia. Contoh candi Borobudur, ini karya anak bangsa yang sangat membanggakan dan setidaknya dengan adanya Borobudur bisa mengangkat perekonomian masyarakat setempat.
Bagi seorang guru yang membanggakan adalah bagaimana dengan ilmu dia mampu menghasilkan karya seperti pembuatan buku. Buat apa ilmu setinggi langit kalau tidak menghasilkan sebuah karya. Ketika dia tiada maka hilanglah semuanya. Sebagaimana perkataan Pramoedya Ananta.
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."-
Ketiga, berbagi. Kebanggaan itu bukan bagaimana anda mengumpulkan pundi-pundi kekayaan, tetapi kebanggaan itu adalah bagaimana anda mampu berbagi dengan orang lain.
Buat apa anda hidup di atas kemewahan, sementara ketika anda meninggalkan tak satupun yang anda bawa, kecuali hanya selembar kain kafan.
Harta, anak, istri dan orang-orang yang anda Banggakan akan melupakan anda, ketika anda telah tiada. Oleh karena itu berbagilah, maka anda akan abadi dan menjadi kebanggaan keluarga dan orang lain.
Menjadi manusia seharusnya yang mempunyai prestasi dan karya yang dihasilkan, sehingga prestasi dan hasil karyanya menjadi suatu kebanggaan serta inspirasi yang mampu menggerakkan bukan saja kepada orang lain tetapi juga kepada diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar