Part 25
Part 25
GBS MenyerangkuSuharto
Setelah seringnya para dokter bertanya tentang kesiapan di rumah. Pada kesempatan lain ketika para dokter memantau perkembanganku, istriku langsung menemui pimpinan para dokter untuk menanyakan kelanjutan perawatanku.
" Maaf dok, saya mau bertanya tentang masalah suami saya" tanya istriku.
" Pak Harto harus pulang karena pembiayaan BPJS sudah limited" jawab dokter.
" Kalau BPJS itu limited, saya akan bayar berapapun kekurangannya asal suami saya tidak dipulangkan" ucap istriku.
" Tidak bisa dicampur karena waktu pendaftaran memakai BPJS." jawab dokter.
" Terus suami saya harus dipulangkan hanya BPJS limited?.... kemana hati nurani seorang dokter ?...Karena gegara BPJS limited suami saya dalam kondisi seperti itu harus dipulangkan?...tega sekali dokter, saya tidak habis pikir, seorang dokter seperti itu" ucap istriku sambil meneteskan air mata melihat perilaku dokter seperti itu.
" Tenang dulu Bu" kata dokter.
" Bagaimana hati saya mau tenang melihat sikap dokter seperti ini?...Ok, andai suami saya dipulangkan dan saya sewa alat-alatnya, tapi siapa yang bertanggung jawab untuk mengawasi suami saya?...Sementara tempat kami jauh dari sini, Mohon berpikirnya kesana." jawab istriku sambil terus meneteskan air mata.
" Ya, tenang dulu. Apakah ada keluarga yang bisa diandalkan secara pinansial?" tanya dokter.
" Kami adalah keluarga sederhana, kami hanya seorang guru yang penghasilannya bisa diukur apalagi semua tunjangan suami diputus, dan suami saya anak tertua sementara saudara tidak ada yang bisa diandalkan dari segi finansial." Jawab istriku.
" Ya, sudah saya mau tahu keluarga ibu" kata dokter.
" Saya dan suami hanya seorang guru, anak saya tiga, yang tertua baru saja diterima kerja, dan yang kedua sedang mondok di pesantren sementara yang bontot masih di madrasah ibtidaiyah/sekolah dasar". Jawab istriku.
" Ya, sudah nanti saya tunjuk dokter khusus yang memantau bapak setiap hari, ibu tenang saja" kata dokter.
" Ya, dok. Saya tidak mau pulang sebelum suami saya lepas dari ventilator" kata istriku.
" Ya, sudah. Ibu tenang ya...." Jawa dokter.
Dokter terus meninggalkan istriku, sementara istriku membersihkan air matanya agar tidak nampak olehku, lalu menemuiku dengan penuh senyuman, akupun membalas senyumannya.
Aku hanya bisa tersenyum karena mulut tak bisa mengeluarkan suara, tapi kupandang wajah istriku ko beda dengan biasanya hingga istriku bertanya.
" Ada apa sayang?...kenapa lihat umi seperti itu?...tanya istriku.
Aku hanya bisa memandangnya dan tersenyum, kemudian istriku mencium keningku.
" Semoga cepat sembuh ya sayang, sabar dan InshaAllah penyakit GBS pasti sembuh" ucap istriku memotivasiku sambil memegang tanganku.
Aku hanya tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepala.
Ketika saya dan istri sedang memadu kasih tetiba pintu terbuka....... ( Apa yang terjadi.... tunggu part berikutnya 🙏🙏🙏🙏🙏)
Komentar
Posting Komentar